Setelah 35 Tahun Menjabat, Kelian Subak Alastunggal Diganti

2 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Mereka sepakat menetapkan I Made Jaya sebagai kelian secara aklamasi. Made Jaya asal Banjar Jangu, Desa Duda  menggantikan kelian sebelumnya I Ketut Sanggra yang telah 35 tahun menjabat kelian. Paruman berlangsung di Bale Banjar Alastunggal, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, Selasa (19/11).

Setelah I Made Jaya dinobatkan sebagai kelian, kepengurusannya didukung Sekretaris I Wayan Putra asal Banjar Pesangkan, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Bendahara I Wayan Suastama dari Banjar Padangtunggal Kauh, Desa Duda.

Paruman Subak Alastunggal yang beranggotakan 169 orang, dipimpin Kelian Subak sebelumnya I Ketut Sanggra.

Saat anggota subak  menyampaikan pandangan umum, tiap anggota membawa surat mandat menyampaikan aspirasinya untuk mendukung I Made Jaya, sebagai Kelian Subak Alastunggal.

Selanjutnya, Made Jaya dinyatakan resmi memimpin Subak Alastunggal, yang memiliki wilayah 54 hektare terbagi 8 tempek, yakni Tempek Duwe, Tempek Tengah, Tempek Palud, Tempek Delod Sema, Tempek Pule, Tempek Susuan II, Tempek Susuan III dan Tempek Susuan IV.

Di wilayah itu, awalnya banyak lahan sawah awalnya diubah jadi kebun salak, selanjutnya karena hasilnya tidak sebanding dengan padi, maka kembali dijadikan sawah.

Mantan Kelian I Ketut Sanggra mengapresiasi aspirasi anggota yang secara bulat menetapkan I Made Jaya sebagai kelian. "Saya mendukung kepengurusan yang baru, agar organisasi Subak Alastunggal semakin maju," katanya.

Kelian Subak, I Made Jaya, berjanji untuk bersinergi dengan  Pemerintah Desa Duda, dalam hal menyosialisasikan bantuan BKK (bantuan keuangan khusus), bantuan bibit, bantuan pupuk, dan keperluan lainnya. Sehingga program kerja Pemerintah Desa Duda cepat terealisasi, terutama bidang pertanian.

“Selama ini komunikasi antara subak dengan Pemerintah Desa Duda sudah baik, nanti lebih dioptimalkan lagi dalam hal koordinasi," kata Made Jaya.

Perbekel Duda I Wayan Dulur juga menyambut positif kepemimpinan Kelian Subak Alastunggal. “Harapannya nanti agar lebih optimal melakukan koordinasi dalam hal sosialisasi penyerahan bantuan. Sebab, syarat menerima  bantuan ada administrasinya berupa KTP dan terkait lainnya,” katanya.

Harapan Perbekel Duda I Wayan Dulur, jika subak bersangkutan menggelar paruman, agar mengundang kelian banjar dinas setempat dan Perbekel Duda. Di sana berkesempatan menyampaikan program pemerintah. Sebab pemerintah tidak mungkin menghadirkan warga masyarakat secara khusus, untuk menyampaikan program pemerintah, di situlah pentingnya bekerjasama dengan kelian subak.

Sebab, organisasi subak di Bali sangat efektif dalam hal mengelola irigasi secara tradisional. Sesama anggota samping menjaga ketersediaan air, tanam padi disepakati bergilir, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan, juga penting menjaga kearifan lokal, menjaga lahan pertanian agar tetap subur, menyelenggarakan acara  keagamaan secara rutin, dan lain-lain.7k16
Read Entire Article